Rabu, 15 Oktober 2014

BAB 11 Akuntansi dan Laporan Keuangan

  • DEFINISI AKUNTANSI
          Definisi akuntansi menurut beberapa para ahli   :

1.  ABP STATEMENT no.4 dalam SMITH SKOUSEN (1995:3)
    Akuntansi adalah suatu aktivas jasa. Berfungsi sebagai penyaji informasi kuantitaif, terutama yang bersifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif.
2. AMERICAN INSTITUTE of CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTING (AICPA) dalam HARAHAP 2003
    Akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
3. RUDIANTO
    Akuntansi adalah sistem informasi yang mengahasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha.
4. CHARLES T. HORNGREN dan WALTER T. HORRISON (Horngren Horrinson, 2007:4)
    Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.

  • FUNGSI AKUNTASI
       Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laopran akuntansi tersebut kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi didalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukur uang. Maka itu, informasi keuangan sangatlah dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer/manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

  • PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
   a. Pihak Intern
    Pihak manajemen yang berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian, pengkoordinasian dan perencanaan suatu perusahaan.

   b. Pihak Ekstern
       1. Pemilik atau Investor (mempertahankan, menjual atau menambah investasi pada perusahaan).
       2. Calon Investor (mengambil keputusan apakah akan menginvestasikan dananya atau tidak).
       3. Kreditor (mengambil keputusan apakah akan menambah/menarik pinjamannya).
     4. Calon Kreditor (memutuskan apakah akan meminjamkan uang pada suatu perusahaan atau tidak).
       5. Pemerintah (sebagai alat penilaian apakah perusahaan tersebut sesuai dengan peraturan).
       6. Karyawan Perusahaan (pertimbangan penuntutan naiknya gaji atau jaminan sosial karyawan).

  • PRINSIP AKUNTANSI
          Ada lima prinsip dalam akuntansi diantaranya, yaitu  :
     a. Prinsip Biaya Historis
        Menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita membeli handphone, kita ditawari harga Rp 5.450.000,00. Setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli handphone tersebut dengan harga Rp 4.150.000,00 sehingga pada saat pencatatan berlangsung angka yang muncul adalah Rp 4.150.000,00.
     b. Prinsip Pengakuan Pendapatan
        Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau equivalen yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas. 
     c. Prinsip Mempertemukan
       Prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karna biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya pendapatan bersih setiap periode. Prinsip ini digunakan setiap kali kita melakukan jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besar biaya yang benar-benar menjadi beban kita, meskipun belum dikeluarkan dan berapa besarnya pendapatan yang benar-benar sudah menjadi hak kita meskipun belum kita terima dalam satu periode tersebut.
     d. Prinsip Konsistensi
     Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsisten tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode jadi, masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai.
     e. Prinsip Pengungkapan Lengkap
        Prinsip ini menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karna dalam laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Maka, apabila infomasi keuangan yang disajikan tidak lengkap, laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.


  • PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
          Laporan yang digunakan untuk mengetahui keadaan perusahaan dalam kurun waktu tertentu , laporan keuangan perusahaan jasa biasanya hanya menggunakan 3 (tiga) jenis laporan keuangan, yaitu  :
   - Laporan Laba/Rugi
   - Laporan Perubahan Equitas
   - Neraca
          Hampir sama dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang juga membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui laporan keuangan perusahaannya. 

  • BENTUK NECARA
          Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu  :
     1. Bentuk Skontro
     Neraca yang disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan.
     2. Bentuk Staffel
         Neraca disusun secara berurutan dari atas sampai kebawah mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.

  • LAPORAN LABA RUGI
        Laporan yang merupakan bagian dari laporan keuangan yang membuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan baikitu pendapatan dan pengeluaran selama periode tertentu. Laporan laba/rugi ini cukup penting, banyak pemakai laporan keuangan yang memakai laporan laba/rugi ini untuk memprediksi arus kas masa depan, seperti para investor dan kreditor.

       Bentuk-bentuk laporan laba/rugi  :
Bentuk Single Step
 
Bentuk Multiple Step

  • TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
          Tujuan Umum
        1. Informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan sumber ekonomi netto suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan dalam rangka mendapatkan laba.
         2. Memberi informasi yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban dan modal.
         3. Membantu para pemakai dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
      4. Memberi informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas belanja.
     5. Mengungkapkan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan.

          Tujuan Kualitatif
         1. Relevan 
         2. Dapat dimengerti
         3. Daya uji
         4. Netral
         5. Tepat waktu
         6. Daya banding
         7. Lengkap

Sumber-Sumber   :
"http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2014/04/16/definisi-akuntansi-menurut-para-ahli-648201.html"
"http://chiera02.blogspot.com/2009/09/pengertian-tujuan-fungsi-akuntansi.html"
"http://meginugrahawa.blogspot.com/2013/01/pihak-pihak-yang-berkepentingan-dalam.html"
"http://bondazbaee.blogspot.com"
"http:\\apriantokuddy.blogspot.com"
"http://xxxqori.blogspot.com/2013/12/pengertian-dan-contoh-laporan-laba-rugi.html"
"http://fatih-io.biz/tujuan-laporan-keuangan.html"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar